Mungkin saya subyektif dalam mengapresiasi lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Chrisye di era 1970-1980-an. Ketika masih dipengaruhi oleh Guruh Soekarnoputera, lagu-lagu Chrisye demikian syahdu dengan pemilihan kata-kata nan indah. Namun, tanpa makna. Kadangkala bila membaca bait lagu-lagu Chrisye di eranya Guruh, nggak jelas maunya apa.
Lain ketika dipengaruhi oleh Eros Djarot, Harry Sabar, Yockie Soeryoprayogo, lagu-lagu cintanya Chrisye demikian rasional. Ingat lagu " Leny" dan " Romoe Julia ". Tapi siapa sih yang peduli dengan bait-bait begituan? manakala dua insan manusia dimabuk asmara? he-he.
Tapi entah kenapa ketika Chrisye dipengaruhi oleh para musisi di era 2000, saya malah semakin tak begitu suka. Terutama ketika digarap aransemen lagunya oleh Erwin Gutawa. Hanya kesan megah dan warna-warni saja lagu-lagunya Chrisye. Lagu " Merpati Putih " menjadi tak bernyawa. Hanya kemasannya saja yang menjadi wah dan mewah.
Saat Chrisye berpulang, saya juga meliput sejak dari rumah duka di Jalan Asem Dua, Cipete hingga ke TPU Jeruk Purut, Kemang, Jakarta Selatan. Hal yang dramatis saya alami ketika saya mengemudikan mobil dari rumah duka menuju pemakaman, saya tak sengaja memilih gelombang radio Pesona FM Jakarta, yang sepanjang hari memutar lagu-lagu yang menjadi hitnya Chrisye.
Apalagi sesampainya di pemakaman, hujan turun dengan derasnya. Teringat saya dengan bait lagu Chrisye di lagu yang berjudul : " Selamat Jalan Kekasih " (Album : Metropolitan, Musica Studio 1983).
"Resah rintik hujan yang tak henti menemani. . . .
Sunyinya malam ini,sejak dirimu jauh dari pelukan.
Selamat jalan kekasih, kejarlah cita-cita. . ."
Ooh. . . .
Mata dan Kamera jadi saksi atas momen di sekitarku. Baik momen jurnalistik, potret, kuliner, alam, human interest, traveling, seremonial dan entertainmen. Sebuah Blog Fotografi yang dipersembahkan bagi dunia fotografi di Indonesia. Pelatihan Fotografi/ diskusi foto, bisa kontak : daniel_supriyono@yahoo.com, kontak (WA) : 0816 4847 028. Lokasi : Jl Inpres XI/33, Larangan Selatan, Ciledug, Kodya Tangerang-Banten
Thursday, January 31, 2008
Wednesday, January 23, 2008
Saya Kangen Chrisye I
Entah kenapa tiba-tiba saya kangen dengan suara nyanyian Chrisye. Saya bukanlah siapa-siapa, saya hanyalah seorang warga biasa yang tak jauh beda dengan jutaan fans Chrisye lain. Mengidolakan penyanyi bersuara merdu yang telah dipanggil Tuhan pada 30 Maret 2007. Chrisye adalah idola saya sejak saya duduk di bangku kelas II SMP pada th 1983.
Saat itu lagu Chrisye yang saya suka adalah: " Kehadiran " (Album Chrisye " Metropolitan ", Musica Studio 1983). Kalau tak salah lagu tersebut ciptaan Eros Djarot, Chrisye dan Yockie Soeryoprayogo. Lagu tersebut menjadi salah satu lagu favorit dari sekian banyak hit milik almarhum. Selain itu, lagu " Kehadiran " turut menghiasi first love saya dengan seorang teman wanita di kelas III ketika SMP. Sayang, dia sekarang sudah menikah, punya anak dan tinggal di Jakarta.Saya sendiri juga sudah menikah dan punya anak.
Sejak tahun 1983 hingga saat ini lagu-lagu Chrisye bagai teman mengiringi langkah kehidupan. Memang tak semua lagu Chrisye saya suka. Hanya lagu-lagu tertentu saja dari setiap album-album lagu Chrisye. Dan tak semua album Chrisye saya koleksi. Justru saya suka album-album Chrisye dari tahun 1970-1980-an. Mungkin selera saya tertuju pada ciri khas pencipta lagu dan aranjernya saja.
Sebagai wartawan tentu saya pernah meliput Chrisye. Liputan saya pertama tentang Chrisye pada tahun 1994, saat saya bekerja sebagai wartawan foto Majalah Berita Bergambar " Jakarta-Jakarta ".Saat itu Chrisye tengah mempersiapkan konser pertamanya bertajuk " Sendiri" di JHCC. Chrisye saya foto di studio "Bass" di Jl Pakubuwono VII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (sekarang bangunan studio itu berubah menjadi ruang pamer produk fashion).
Saya termasuk jarang yang berfoto bareng dengan narasumber (terutama artis). Karena bagi saya hal itu : " Norak gitu Loh!" Tapi entah kenapa saya berminat sekali ketika Chrisye datang ke kantor Tabloid Nova tempat saya bekerja pada tahun 2006. Tentu saya persiapkan dengan baik, termasuk membawa album-album Chrisye era 70-80an koleksi saya, untuk ditandatangani oleh sang idola.
Bersambung. . .
Saat itu lagu Chrisye yang saya suka adalah: " Kehadiran " (Album Chrisye " Metropolitan ", Musica Studio 1983). Kalau tak salah lagu tersebut ciptaan Eros Djarot, Chrisye dan Yockie Soeryoprayogo. Lagu tersebut menjadi salah satu lagu favorit dari sekian banyak hit milik almarhum. Selain itu, lagu " Kehadiran " turut menghiasi first love saya dengan seorang teman wanita di kelas III ketika SMP. Sayang, dia sekarang sudah menikah, punya anak dan tinggal di Jakarta.Saya sendiri juga sudah menikah dan punya anak.
Sejak tahun 1983 hingga saat ini lagu-lagu Chrisye bagai teman mengiringi langkah kehidupan. Memang tak semua lagu Chrisye saya suka. Hanya lagu-lagu tertentu saja dari setiap album-album lagu Chrisye. Dan tak semua album Chrisye saya koleksi. Justru saya suka album-album Chrisye dari tahun 1970-1980-an. Mungkin selera saya tertuju pada ciri khas pencipta lagu dan aranjernya saja.
Sebagai wartawan tentu saya pernah meliput Chrisye. Liputan saya pertama tentang Chrisye pada tahun 1994, saat saya bekerja sebagai wartawan foto Majalah Berita Bergambar " Jakarta-Jakarta ".Saat itu Chrisye tengah mempersiapkan konser pertamanya bertajuk " Sendiri" di JHCC. Chrisye saya foto di studio "Bass" di Jl Pakubuwono VII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (sekarang bangunan studio itu berubah menjadi ruang pamer produk fashion).
Saya termasuk jarang yang berfoto bareng dengan narasumber (terutama artis). Karena bagi saya hal itu : " Norak gitu Loh!" Tapi entah kenapa saya berminat sekali ketika Chrisye datang ke kantor Tabloid Nova tempat saya bekerja pada tahun 2006. Tentu saya persiapkan dengan baik, termasuk membawa album-album Chrisye era 70-80an koleksi saya, untuk ditandatangani oleh sang idola.
Bersambung. . .
Tuesday, January 22, 2008
Monday, January 21, 2008
Emang Kita Pelacur?
Monday, January 14, 2008
Wednesday, January 9, 2008
Tuesday, January 8, 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)